Mimpi Besar Kerja Besar Sarjana Kesehatan Masyarakat
Siti Khodijah Parinduri
Lulus sebagai siswi Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Bogor saya memikirkan berbagai pilihan untuk masa depan saya, hingga akhirnya saya memilih Fakultas Kesehatan Masyarakat yang memang belum begitu di kenal di masyarakat. Saya bertanya kepada mahasiswi yang telah menjalani kuliah di Fakultas Masyarakat Universitas Indonesia secara detail. Memperoleh penjelasan rinci dan jelas membuat saya tertarik untuk menjadi bagian dari mahasiswi kesehatan masyarakat. Bagi saya fakultas kesehatan masyarakat adalah pencetak generasi yang peduli akan kesehatan masyarakat, kesejahteraan masyarakat dan menjadi agen perubahan bagi kemakmuran bangsa ini. Sebaik-baik manusia adalah yang dapat bermanfaat bagi lingkungannya, dan sebaik-baik generasi muda adalah yang dapat berbuat untuk bangsanya. Saya sebagai bangsa Indonesia, memulai langkah itu dengan menjalani perkuliahan di Fakultas Kesehatan Masyarakat demi membangun bangsa yang sehat, produktif dan makmur. Jika semua orang ingin duduk santai di kantor saja, lalu siapa yang akan mengurus masyarakat yang ada di jalan, pedesaan, wilayah terpencil atau tempat-tempat beresiko terhadap kesehatan masyarakat, maka saya ingin menjadi bagian dari salah satu orang-orang yang akan bergerak untuk membangun Indonesia yang sehat.
Sejak menjadi pelajar saya menyukai hal-hal di bidang kesehatan, mulai dari artikel mengenai kesehatan, iklan kesehatan dan informasi mengenai kesehatan sering saya perhatikan dan sampaikan kembali kepada keluarga maupun teman. Pesan kesehatan rasanya belum tersampaikan kepada seluruh masyarakat Indonesia karena masih banyak kebiasaan –kebiasaan hidup sehat yang belum diterapkan ataupun sekedar diketahui oleh masyarakat. Padahal kesehatan merupakan tonggak dari menjalani aktivitas dan meraih kesuksesan. Jadi Fakultas Kesehatan Masyarakat memiliki potensi besar dalam membangun bangsa ini, maka diperlukan tenaga sarjana kesehatan masyarakat yang memang benar-benar profesional dan serius dalam menjalankan fungsinya di masyarakat.
Lulus sebagai sarjana kesehatan masyarakat dan memperoleh IPK cumlaude saya akan lanjutkan studi S2 melalui program beasiswa luar negeri maupun dalam negeri. Memperoleh bekal yang cukup kemudian langsung mengaplikasikannya dalam partisipasi aktif, baik bergabung dengan pemerintah melalui Dinas Kesehatan maupun mendirikan Lembaga Swadaya Masyarakat, yang memiliki visi meningkatkan kesehatan masyarakat dan menyejahterakan masyarakat. Setelah terbentuknya lembaga swadaya masyarakat, mulailah dikembangkan agar dapat melingkupi semua daerah di Indonesia dengan berbagai program yang kreatif dan inovatif. Sama halnya dengan ketika saya bersekolah saat ini mencoba mencari beasiswa untuk melanjutkan studi, tentu saya akan membantu generasi muda nanti dengan memberikan bantuan dana untuk melanjutkan studinya. Seiring berkembangnya kegiatan-kegiatan untuk membangun kesehatan bangsa ini, saya akan mencoba untuk berkeliling ke daerah-daerah yang membutuhkan perhatian akan kesehatan masyarakat serta membina masyarakat agar dapat membiasakan hidup sehat dan mandiri. Langkah lainnya ialah menciptakan lapangan pekerjaan dengan membuka usaha dagang yang dapat memberikan keuntungan yang kemudian dapat mempekerjakan masyarakat yang membutuhkan pekerjaan. Satu lagi yang sangat ingin saya wujudkan ialah menulis sebuah buku yang nantinya dapat dibaca oleh orang lain dan dapat memotivasi, menginspirasi maupun membuka cakrawala pembaca.
Mimpi-mimpi besar ini terinspirasi dari pengamatan saya sendiri terhadap bangsa ini. Ketika duduk di SMP, saya selalu melewati orang-orang yang duduk dipinggir trotoar dengan baju compang-camping serta tubuh yang tak terurus. Mungkin sebagian dari mereka sudah tidak waras namun, sebagian lagi masih terlihat waras dan sehat namun apa yang dilakukan mereka tidak sehat. Belum lagi melihat anak-anak kecil yang bekerja serta ditengah kerasnya kehidupan kota membuat mereka tak lagi nampak seperti anak-anak. Melihat keberhasilan bangsa lain dalam menangani masalah kesehatan maupun kemiskinan memotivasi saya untuk belajar dari luar negeri, kemudian membawanya kembali untuk bangsa Indonesia. Kembali kata-kata “Sebaik-baik manusia adalah yang bermafaat untuk lingkungannya” menginpirasi saya untuk menulis dan menjadikan tulisan saya adalah alat untuk menebarkan ilmu yang saya miliki serta sarana berkomunikasi terhadap bangsa Indonesia di berbagai belahan.
Inspirasi terbesar saya adalah Rasulullah SAW, beliau adalah seorang pemimpin yang hangat terhadap umatnya, cerdas dalam mengatasi persoalan dan gigih dalam berjuang. Ayah dan Ibu saya adalah inspirator serta motivator terbesar saya selama menjalani kuliah, berkat kerja keras mereka membiaya saya kuliah dan memberikan nutrisi terbaik untuk saya hingga saya menjadi orang yang sadar akan kesehatan dan menjadi orang yang peduli akan lingkungan. Saya akan sukses, itulah janji saya untuk mereka. Sukses dalam kebermanfaatan sukses dalam menghadapi rintangan dan sukses menjadi anak yang berbakti kepada orang tua. Saya yakin apapun rintangan, kesulitan, maupun terjal yang harus saya lalui akan ada penyelesaiannya, tak boleh berputus asa karena orang tua saya tak pernah mengajarkan untuk berputus asa dan mereka tak pernah berputus asa dalam memberikan yang terbaik untuk anak-anaknya.
Langkah demi langkah mulai ditapaki untuk tujuan itu, mulai dari meningkatkan indeks prestasi, dari 3.78 menjadi 3.96, memperoleh beasiswa PPA(Peningkatan Prestasi Akademik) di tahun lalu, mengikuti organisasi dalam mengembangkan diri serta jiwa kepemimpinan, menjadi motivator diri dan teman-teman di kampus serta menyusun berbagai rencana serta strategi jangka pendek maupun jangka panjang. Kini saya sedang berwirausaha bersama seorang kakak kelas, yaitu mendirikan usaha bernama TOSCA yang merupakan usaha jasa penjualan barang. Usaha ini baru dirilis ketika bulan Januari 2012, masa dimana mahasiswa akan pulang kampung maka kami mengambil kesempatan tersebut untuk menjual jasa pembelian oleh-oleh khas Medan seperti bika ambon, bolu gulung dan kue lainnya. Program selanjutnya yang akan dirilis adalah penjualan baso bakar di kampus kami dengan menggaji seorang pegawai untuk menjaganya.
Mimpi melanjutkan studi S2 ke luar negeri memotivasi saya untuk melanjutkan mengikuti bimbingan bahasa Inggris untuk mempersiapkan diri dalam percakapan dan TOEFL nantinya. Selain itu, beberapa buku maupun referensi lainnya telah saya targetkan untuk dikumpulkan setiap minggunya agar sedapat mungkin memproleh banyak kesempatan mengajukan beasiswa. Sejak saat ini saya berwirausaha dan menabung untuk pendidikan S2 saya nantinya. Memulai untuk membiasakan menulis dan membaginya melalui facebook maupun blog pribadi menjadi cara saya melatih kemampuan menulis, bahkan saya sedang berusaha memasukkan tulisan ke beberapa media massa. Banyak langkah yang harus dijalani untuk impian besar dan cita-cita besar, karena hidup saya bukan untuk diri saya sendiri dan kesuksesan bagi saya adalah ketika sukses membangun bangsa ini, memberikan manfaat bagi orang-orang di sekitar saya. Saatnya Indonesia bangkit. Ayo bangkit generasi muda!
ini dia goresan pena yang menggores hati pihak Tanoto. terima kasih di post SIKO :D
BalasHapusassalamualaikum,saya mau bertanya mengenai pelamaran beasiswa tanoto.disitu kan diminta fotocopy rapot SMU kelas 3 dan sudah dilegalisir.kalau saya sudah berada di semester 4,apa saya harus melampirkan fotocopy rapot tersebut??terimakasih sebelumnya
BalasHapuscoba dibaca lagi yang diminta bahasanya bagaimana, kalau tahun lalu itu bahasanya fotocopy rapot SMU kelas tiga atau KHS terakhir untuk semester 4..jadi yang udah ada KHS gak perlu rapot lagi..Semoga bermanfaat^^ Sukses yaa
BalasHapus