Minggu, 08 Desember 2019

Tentang Rumah Sakit

Takdir Allah menuntunku menjadi seorang yang berada di lingkungan manajemen pelayanan kesehatan. Kemudian aku banyak mengalami perjalanan berada dalam pelayanan kesehatan itu sendiri. Mulai dari diri ini yg bulak balik rumah sakit, lalu perjalanan bersama ayah dari Rumah Sakit ke rumah sakit. Pada masa itu aku dituntut untuk mengambil keputusan dlm pengobatan ayah di Rumah Sakit.  Selama perjalanan bersama di Rumah Sakit,  saat menunggu antrian,  menunggu ayah berjam2,   menunggu saat ranap kadang menahan sesak saat dokter menjelaskan perihal kondisi ayah.. Menahan sesak saat melihat ayah menahan sakit,  menahan sesak saat melihat orang lain kesakitan,  ada yang menangis,  ada pula yang bercerita ttg beratnya perjuangan.  Di rumah sakit,  aku belajar untuk bersabar,  belajar untuk bersyukur dan belajar untuk menemukan hal baru sebagai pelajaran baru. 
Inti perjalanan ini adalah semakin mengenalkan betapa Allah Maha Rahman.. 

Sabtu, 26 Oktober 2019

Yang Berguguran

Aku yang sejak dahulu sungguh bahagia mendapati kesempatan utk dapat melingkar.. Setiap pekannya penuh tanya dan rasa penasaran apa yg akan dilakukan pada lingkaran di pekan selanjutnya.  Berawal dari sentuhan hati bertahan dalam lingkaran yang aku kenal memiliki visi yang sama yaitu Mardhotillah.  Kini,  tak pernah terbayangkan aku berulangkali justru terluka krn lingkaran itu.  Aku tak lagi penasaran, tak lagi menanti dan tak lagi bahagia menyambutnya. Aku yang kini berupaya keras melawan diri yg cenderung ingin tak hadir.  Kini,  rasa ingin berhenti namun aku takut dan sedih. Ada keinginan besar utk beruhlbah dari kondisi saat ini. Kondisi dimana aku sering merasa terluka lalu luka itu membuat dinding yg semakin meninggi dan keras. Tak ingin berhenti,  tetap bertahan saja.. Tapi aku takut tembok itu akan semakin tinggi dan keras hingga akhirnya yg tersisa adalah jarak dan pantulan.  Tapi jika memutuskan untuk berhenti aku takut semua kesempatan utk lebih baik justru semakin menjauh dan hilang. Jalan mana yg harus aku pilih yang Engkau Ridho akan jalan itu. Rabbi.. Aku yg tak ingin menjadi mantan namun tak pula ingin bertahan dlm kondisi seperti ini.. 

Rabu, 21 Agustus 2019

Luka

Aku mmg sdh berubah,  bukan lagi yg menatap masa depan dgn antusiasme.. Aku memilih berjalan seperti air, mengalir bahkan terkadang mendamba "istirahat" dari dunia ini.. Pedih dan kecewa, menumbuhkan rasa tak percaya pada siapa pun...semua org sama saja hanya mampu menerima sisi manfaatku saja..aku yg kadang tak mampu bertahan pada pedih kecewa memilih "istirahat" dari dunia saja daripada terus merasakan luka hingga menjadi senjata yg balik melukai banyak org.  Ingin diam menjadi org yg sabar, tp ternyata tak mampu..
Tak ada satupun org di muka bumi ini yg mampu menarikku dari rasa ini.. Semua sama bagiku,  meski ia adalah ayah atau ibu.. Aku tak mampu membagi pedih dan mengurangi rasa sesak di dada.. Mungkin kata "istirahat" itu baik bagiku. Akhirnya aku memutuskan mempersiapkan akhir istirhatku, hanya ingin menunaikan kewajiban yg belum selesai ditunaikan,  menunaikan hak org lain,  dan menyelesaikan segala persoalan di dunia ini hingga akhir menuju "istirahat" itu aku sdh tak memiliki hutang maupun beban..
Aku mmg tak dinanti hadirnya,  juga mgkn tak ada yg merindu.. Aku hanya duri bagi org lain bahkan orang tua.. Itulah mengapa aku mulai memahami hakikat "istirahat" lebih awal itu mgkn kadang lebih baik bagi sebagian org..itu mjd salah satu cara Allah "mengistirahtkan" hamba Nya..

Minggu, 07 April 2019

Berserah pada Mu Ya Rabb...

Hamdalah..
Alhamdulillah,  Allahuakbar...
Setelah bimbang antara cuci darah atau tidak,  ayah memutuskan utk tidak cuci darah..
La hawla wala quwwata illa billah..
Tahukah apa yg ada di benakku?
Doa utk kedua org tua yg selalu aku lambungkan dan aku percaya bahwa Allah akan kabulkan... Apapun ketetapan Allah adalah bentuk cinta Nya kepada ayah dan umak.. Alhamdulillah tanpa HD ayah hidup normal dan tak dihantui rasa takut dan teror obat yang amat banyak.. (tetap kontrol dan makan obat ke dokter)
Aku tak katakan sembuh,  tapi Allah berikan "kesehatan" kepada ayah.  Dan kesempatan utk mjd lebih baik..Kalaulah kita flashback semua yg telah kita alami bukankah semua penuh dengan hikmah?
Tinggal kitanya saja yg harus kuat dan menguatkan diri dalam sholat dan sabar.. Allah apa kah rencana Mu?
Aku selalu yakin bahwa ketetapan Mu adalah skenario terbaik. Maka apapun ketetapan Mu adalah rahmat yang harus selalu disyukuri, tinggal kitanya saja yg sdh kah sabar menanti hikmah dari ketetepan Nya..
La hawla wala quwwata illa billah..
Aku berserah hanya kepada Allah... 🍃🍃

Sabtu, 02 Maret 2019

Penolong Masa Genting

Momen2 genting,  hiasilah dengan dzikir takkan kita dapati kekecewaan..

Dulu saat pertama kali ke medan dan sendiri,  saya berusaha utk berani meski sebenarnya ada rasa takut.. Tapi Allah..Allah... Allah... Tak pernah putus,  meski lalai berbagai hal yg tak menyenangkan tapi dzikir itu selalu membawa pada akhir yang baik.  Sampai akhirnya dijemput tante di bandara polonia kala itu barulah saya menangis sejadi2nya selama perjalanan di taksi..Tapi Alhamdulillah Allah berikan keselamatan..

Pernah pula saat persiapan ujian tes beasiswa., saat genting menanti tanda tangan pejabat kampus agar bs ikut ujian.. Sendiri berlari sana sini setelah dimarahi, dipermalukan krn satu2nya yg telat dan dibicarakan di depan forum.. Sudahnya mencoba berdialog pd diri sendiri.. Rezeki dari Allah,  tawakal serahkan pada Rabb.. Lalu mengulang berkali kali kata Rabb.. Akhirnya tenang dan bahagia bs melalui hari yg berat itu...

Pernah pula pulang dari acara rapat di kampus,  kala itu mau tak mau harus jalan sendiri di gelapnya jalan fkm menuju pintu 1 lalu di sepinya jalan dr pintu satu menuju kos(ditengah kota yg aku saksikan sering ada kdrt di jalan atau yg sdg mabuk) .. Rabb. Takutnya bukan main,  tp mulut tak berhenti berdzikir... Alhamdulillah Allah berikan perlindungan..

Pernah saat skripsi,  sendiri sampai tengah malam dan pulang jalan menuju kos di sepi dan gelapnya gang (mau tak mau karena bsknya saya harus sidang) ... Lagi,  Allah.. Allah...Allah..

Dalam waktu dekat ini ada momen menyeramkan pula... Lalu kuteriakkan Allahuakbar... Allahuakbar...Allah... Allah...
Alhamdulillah,  apa2 yg ditakuti tdk terjadi...

Semua adalah kehendak dan pertolongan Allah. Atas setiap momen genting lalu Allah berikan pertolongan Nya.. Mungkin menjadi momen terindah,  krn saat itu kita benar2 merasakan dekatnya kita bersama Allah... Krn tak ada siapa2,  kecuali Allah... Allah... dan Allah lagi...