Rabu, 21 Agustus 2019

Luka

Aku mmg sdh berubah,  bukan lagi yg menatap masa depan dgn antusiasme.. Aku memilih berjalan seperti air, mengalir bahkan terkadang mendamba "istirahat" dari dunia ini.. Pedih dan kecewa, menumbuhkan rasa tak percaya pada siapa pun...semua org sama saja hanya mampu menerima sisi manfaatku saja..aku yg kadang tak mampu bertahan pada pedih kecewa memilih "istirahat" dari dunia saja daripada terus merasakan luka hingga menjadi senjata yg balik melukai banyak org.  Ingin diam menjadi org yg sabar, tp ternyata tak mampu..
Tak ada satupun org di muka bumi ini yg mampu menarikku dari rasa ini.. Semua sama bagiku,  meski ia adalah ayah atau ibu.. Aku tak mampu membagi pedih dan mengurangi rasa sesak di dada.. Mungkin kata "istirahat" itu baik bagiku. Akhirnya aku memutuskan mempersiapkan akhir istirhatku, hanya ingin menunaikan kewajiban yg belum selesai ditunaikan,  menunaikan hak org lain,  dan menyelesaikan segala persoalan di dunia ini hingga akhir menuju "istirahat" itu aku sdh tak memiliki hutang maupun beban..
Aku mmg tak dinanti hadirnya,  juga mgkn tak ada yg merindu.. Aku hanya duri bagi org lain bahkan orang tua.. Itulah mengapa aku mulai memahami hakikat "istirahat" lebih awal itu mgkn kadang lebih baik bagi sebagian org..itu mjd salah satu cara Allah "mengistirahtkan" hamba Nya..