Paspor oh paspor..
berawal pertemuan dengan seorang abang senior yang baru saya kenal,,
Pada sore itu mata kuliah telah habis, sore itu hendaknya pulang ke kos yang sebelumnya harus kulalui dengan berjalan kaki di tepi jalan raya yang terik. Tapi aku bertemu ka hapni dan diajak untuk belajar b.inggris bersama salah seorang senior.. Feri Fadli namanya, yup seruan untuk pintar, siapa menolak. Lama sekali rasanya menjadi asing dengan bahasa inggris, sangat disayangkan bukan. Bertemulah saya dengan kakak yang sudah memulai kelas bahasa inggris mereka, ka nina, ka sri erlina, ka amy, ka elsa..Saya pun bergabung, awalnya kami secara bergiliran menyebutkan bahasa Inggris dari beberapa hewan..agak terseok-seok, lupa vocab about animal^^
Selanjutnya, kami memberikan opini satu per satu about K-PoP phenomenon sambil berdiri di depan yang lain. Agak canggung karena sudah lama tak berbahasa inggris apalagi berbicara di depan orang-orang. Tapi dihadapi saja, namanya juga kan experience. Kelas hari itu begitu menggelikan, kami tertawa hingga suara meredam, mata memipit, sambil tangan memegang perut, betapa terpingkal-pingkalnya saya.
Kelas bahasa inggris bersama sir Feri pun berakhir...hari yang menyenangkan, membuat tertawa dan meningkatkan motivasi saya dalam meningkatkan kemampuan bahasa inggris.
Beberapa hari kemudian, sir Feri memberikan informasi beasiswa ASTRA dan formulir Asian Youth Forum yang akan dilaksanakan di Rusia. Betapa semangatnya saya!! i have a dream to go abroad..
Ya, ini kesempatannya!! langsung saya buat CV dan meminta doa dari keluarga dan yang pertama kali tahu adalah adik saya yang super sibuk, hehe.
Setiap hari saya mencoba membayangkan Rusia, hehe..rasanya benar-benar semangat dalam meningkatkan bahasa inggris. Persiapan untuk berkas yang paling lambat dikirim tgl 29 itu sepertinya sudah hampir selesai, tinggal surat rekomendasi. Saya merasa persiapan berkas sudah hampir siap, jadi fokus pada hal-hal lain yang mendesak. Sayang kawan, ketika saya memeriksa website ternyata membutuhkan paspor ketika mengapply dan waktu aku mengetahuinya adalah sudah tinggal 1 minggu lagi dari batas pengumpulan. LAGI!! kelalaian saya.langsung sedikit panik dan heboh mencari bantuan sana-sini, menanyakan orang-orang melalui sms maupun bertanya langsung. Banyak yang ku tanya, namun belum ada yang bisa membantu. Hingga hari itu aku paksakan diri untuk mencari tahu sendiri ke kantor imigrasi medan. Syukurnya, ka dina mau mengantarkanku ke kantor imigrasi, meski ketika sampai di sana ternyata tutup. Baiklah, ku coba tak panik atau mengubah mood ku, tetap aku berlaku biasa saja dan tetap tebarkan senyum manis untuk teman-temanku.
Minggu, tentunya tak buka.. aku harus bersabar. Mendapat kabar dari etek yang mengatakan bahwa ada kenalan yang dapat mengurus paspor hanya dalam satu hari membuatku sedikit tenang. Malam hari aku sudah merencanakan akan pergi ke kantor imigrasi bersama ka hapni, berkas yang diperlukan sudah kulengkapi dan akupun berdoa semoga besok lancar.
SENIN!! menunggu selesai kuliah dan tak sabar untuk memperoleh kepastian mengenai paspor. Alhamdulillah dosen keluar lebih cepat dari biasanya, lalu aku duha sambil menunggu ka hapni. Tapi setelah dihubungi ternyata beliau terjebak di lapangan benteng dalam rangka mukernas karena adanya DEMO BBM besar-besaran di kota medan. Wah, terguncang..jika dibatalkan, kapan lagi aku bisa mengejar waktu yang sudah terlalu mepet ini. Banyak teman-temanku disana, mereka tak berani menemani karena ada demo tersebut dan ditambah lagi tak ada yang tahu lokasi kantor imigrasi medan. Baiklah, nekat!!! aku akan coba mencari sendiri saja, yakin ada 4wi Sang pemberi petunjuk^^ "Ya, Rabb lindungilah hamba.."
Tanganku semakin dingin dan semakin berjalan ke depan sambil pula menanyakan orang-orang apakah ada yang mengetahui angkutan berapa yang dapat mengantarkan saya ke kantor imigrasi. Banyak jawaban yang semuanya beragam dan mereka pun tak tahu pasti, saya pun berjalan dan semakin dekat jalan raya. Menunggu memutuskan angkutan berapa saya pun bertanya kembali kepada orang-orang yang juga tengah menungggu angkutan umum. Hasilnya, NIHIL..tak ada yang tahu..
Hidupku penuh experiment, coba kulakukan experiment naik angkot, walau supir di medan jarang yang bersahaja tancap saja. dimulai dengan naik 108 yang diusulkan adik kelas anak medan asli.
Siti :"bang ke kantor imigrasi jl Gatsu dekat prsu?"
Supir medan: (muka berkerut dan mengangguk, sedikit seram..) "masuk cepat..cepat."(dengan nada ketus, biasa-_-)
dan aku pun naik, belum sempat duduk pun sudah berjalan(agak bahaya memang angkot medan ni), karena memang di medan penumpang tak akan mau bergeser apaun kondisinya..(salah satu yang tak kusuka)
setelah duduk kutanya lagi supirnya, jawaban tak meyakinkan. Kuberanikan menanyakan penumpang lain yang rata-rata adalah ibu-ibu denga style yang sepertinya tahu..hehe
Syukurnya ada seorang ibu-ibu yang baik hati, mau sedikit menggali ingatannya dan memberitahu aku seharuusnya naik angkutan pintu belakang. Lalu akupun bertindak,
Siti:"pinggir bang!", menepilah..
Supir:"mau kemana? Gatsu kan? bisa naik ini!!(dengan logat Medan yang agak keras)
aku jadi bingung, naiklah lagi..
lalu terpikir kembali, supir ini hanya tau gatsu..nanti aku diberhentikan pula di Gatsu tanpa menemukan kantor imigrasi terlebih lagi Gatsu pun katanya menjadi tempat Demo..
Aku tanya lagi, jadi naik apa bu baiknya..beliau berkata, memang ada juga di gatsu, tapi kamu lebih simple naik angkut pintu belakang..supir-supirnya tahu.
Ah aku putuskan turun kali ini, apapun kata supir..turunlah aku, dan mengucapkan terima kasih pada ibu tersebut^^ semoga 4wi membalasnya..
Next journey..aku berhentikan angkutan pintu belakang, pertama kalinya naik angkutan itu, depannya bertuliskan Sambu(atau Sanbu ya?). Baru sadar yang dimaksud inang-inang sambu itu apa;)
Oiya, sama seperti sebelumnya..aku tanyakan terlebih dahulu kepada supirnya..kali ini lebih baik, dengan nada bicara normal dan ada feedback atas pertanyaanku.. Awalnya beliau tak tau kantor imigrasi, tp setelah aku bilang tempat untuk mengurus paspor, alhamdulillah diiyakan^^. Naiklah aku ke dalam, mobilnya itu berwarna kuning..dia seperti oplet si Doel yang tertutup antara supir dan penumpang, jadi tak mungkin untuk memberhentikannya bilang kiri. Tapi aku tak terlalu khawatir, karena kan sudah kuberitahu supirnmya untuk menurunkanku di kantor imigrasi. Aku pun penasaran, gimana ya? Akhirnya ada yang turun dan sebelum turun iya menekan tombol yang tersedia di langit-langit mobil.. hoo amazing, kelihatan angkutan jadul tapi lebih keren sepertinya dalam memberhentikannya, hhee..
Wah terlihat sekumpulan masa demo, penumpang pun mulai resah karena rutenya jadi berubah..aku sidikit takut juga tak melewati kantor imigrasi jadinya, tapi percayalah^^
Yey, finally sampai di depan , pas didepan gedung bertuliskan KANTOR IMIGRASI jl Mangkubumi..aku turun, bayar dan mengucapkan terimaksih kepada bapak supir yang baik hatiJ semoga 4wi membalasnya..
Masuk ke gerbang, diberikan tanda masuk..lalu aku menuju loket dan coba jelaskan secara kronologis mengenai paspor. Tapi tetap tak bisa mendapatkan informasi untuk dapat memperoleh paspor lebih cepat. Aku hubungi etek nek, beliau menyuruhku mengambil formulirnya saja nanti ada yang mengurusnya langsung(alias calo). Eh ternyata, formulir pun sudah habis dan aku harus kembali lagi esok pagi..sabar siti, moga liku ini adalah perjalanan menuju dekatnya titik akhirJ
Aku pulang, eh bertemu lagi dengan orang baik..bapak satpam atau penjaga loket formulir..beliau menyarankan membeli map terlebih dahulu dan menjelaskan dengan kebapaan syarat yang harus sudah kubawa. Kudengarkan dengan seksama meski sebenarnya infonya sama seperti yang temanku katakan. Aku pun menutup pembicaraan dan menanyakan angkutan yang melewati padang bulan, beliau menunjukkannya..aku berjalan dan menaiki angkutan. Memang sepi hari itu, karena adanya demonstrasi, tapi alhamdulilllah masih ada angkutan yang mengantarku.
KEESOKAN HARINYA
Pagi, harusnya hari ini ada mata kuliah 3 sks pukul 7.30 WIB dan aku adalah komtingnya. Tapi sudah kurencanakan sejak malam untuk pergi lagi ke kantor imigrasi, meski waktu sudah terlampai mepet aku tetap berusaha..karena 4wi tak suka pada hambanya yang berputus asa, seperti pengalaman TANOTOJ sampai tetes terakhir..
Yap, aku titipkan untuk mengambil absen pada Izzah. Pagi aku berangkat sendiri lagi menaik angkutan yang sama dari depan kos. Kutanyakan kembali kantor imigrasi ya bang, lagi dan lagi tak ada jawaban hanya anggukan dan muka masam..Ah, biarlah, kemarin kan terlihat nama gedung kantor imigrasinya sangat jelas..Aku perhatikan denga seksama sepanjang jalan..Agak heran ko rutenya sepertinya berbeda, gawat! Aku tanyakan penumpang yang lain pun tak ada yang tahu..aku masih bertahan..ko jauh sekali, hingga penumpang terakhir turun akupun turun dan menanyakan kembali pada supir(ternyata dia bilang sudah terlewat, oalah pak supir!!). Saat itu aku naik angkutan arah balik, dan kutanyakan lagi, sekarang baik..iya katanya.. tapi aku diturunkan di lampu merah dan disuruh berjalan ke kiri terus aja..setelah turun aku ragu, lalu yakin bahwa ini tempat yang kemarin aku lalui juga, tapi masih jauh loh dari situ..nampak sekumpulan polisi, aku menyeberang pada jalan raya besar yang menakutkan..Aku tanya dengan sopan dan ramah kepada pak polisi, beliau memberitahu jalan aja “bu” teruuuus ada lampu merah belok kiri terus belok kanan jalan teruuus.
Aku agak tak yakin itu dekat, coba kutanyakan lagi, kalau naik angkutan pak? Oh kurang tau bu, dekat ko jalan aja jawabnya. Baiklah, terimakasih kepadaa pak polisi, aku mulai jalan kaki di kota Medan, disamping gedung-gedung besar, menyeberagi jalan raya yang besar, sendiri, hanya sendiri dengan tas ransel dan semoga usahaku menjaga agar tak tampak seperti anak ilang berhasil. Semakin jauh berjalan, keringat pun sudah mengalir, kaki sudah mulai terasa dan aku masih mau mengejar mata kuliah yang biasanya dosennya datang terlambat..aku putuskan naik angkutan lagi. Kali ini aku sangat meenekankan kepada supir, Bapak tau?nanti tolong turunkan ya! (dengan nanda yang agak lantang dan meyakinkan dari sebelumnya). Akhirnya sampai, Alhamdulillahirabbi..aku ambil formulir, sayangnya penjaga formulir sudah berganti, tak ramah lagi.. langsung aku pulang ke kos..karena tak mungkin masuk lagi, sudah terlampau telat..
Dengan bahagia aku telah dapatkan formulir, tapi memang bukan rejeki..untuk mengurus itu harus membayar 1 juta kepada yang mengurus..Ah..aku putuskan tak jadi mengikuti seleksi Asian Youth Forum di Rusia itu. Agak lemas badan, tapi aku percaya semua ini memiliki banyaaak hikmah dan pengalaman hidup yang dapat kutuliskan. Tak akan berhenti sampai disini Bung, masih banyak jalan menuju Roma^^
Siapa bilang sendiri itu selalu sunyi? Ada 4wi tempat berbagi..
Di Medan belajar serba sendiri, tak perlu selalu mengharap orang lain, karena masing-masing punya kesibukan sendiri.. Ikhlas jalani semua sendiri, berbuah kesyukuran pada Ilahi^^