Jumat, 31 Mei 2013

Lihatlah Pemimpin di Bumi mu..


Pada bangsa yang carut marut, bangsa yang bobrok, bangsa yang tak punya jati diri, bangsa yang mencela dirinya sendiri, bangsa yang ku diami..
Siang hari pertama kali melangkahkan kaki, memberanikan diri untuk pergi ke puskesmas padang bulan untuk menanyakan mengenai POSLANSIA. Nada keras dari petugas keluar karena kami seorang mahasiswa yang hendak mencari tahu, dengan lantang, mata semakin membesar dan urat semakin terangkat, “ Dari mana kalian? Mana suratnya!!” .
Hal tersebut sudah terbayangkan sebelum kami melangkah kesana, aku telah mempersiakan diri dan topic untuk mengalihkan. Aku katakan bahwa hendak merekomendasikan para lansia yang ada di sekitar rumahku untuk datang ke poslansia. Barulah salah satu petugas menjelaskan kalau ada di daerah gg.dipa….., huft..hanya informasi itu saja haruskah saya mengurus surat-surat yang birokrasinya pun lama, belum lagi nada ketus tata usaha kampus. Tak heran kalau mengurus surat di kampus nanti mereka akan mengatakan 2 minggu lagi ya..yah, keburu tugas udah dikumpul.
Di hari yang lain, saya beranikan diri untuk menemui kepling yang ada di lingkungan 1. Begitu bertemu, tokoh itu sedang bermain game anak-anak, tanpa malu ia menyuruh kami duduk dan berkata,” Ambil saja kursinya, sambil santai aja ya” sembari melanjutkan game nya. Ya Rabb, itulah pemimpin para warga yang malah asik bermain game dan bukan mengurus lingkungan yang diamanahkan kepadanya.
Masuk ke dalam topik, saya mulai memperkenalkan diri bahwa saya adalah seorang mahasiswa FKM USU, saya mulai menanyakan mengenai pengurus poslansia. Bukan jawaban dengan penuh semangat ingin menjelaskan kepada kami, namun ia malah bertanya,” Ini untuk apa? Tugas individu kah atau dari kampus?”, saya pun bingung dengan maksud pertanyaannya itu toh tugas saya ya tentunya dari kampus!. Lalu saya coba menjawab tugas kampus pak, dan ia amat sangat semangat menjawab” Ya buat surat ke lurah dululah!! Kan saya punya atasan, nanti saya kasi tau aib kami kalian beberkan”. Ya Allah!!
Bahkan ketika saya menjelaskan perihal tugas tersebut dia malah berkata,”keliatan kan kamu bohongnya!!” siapa sekarang yang bohong PAK!!!!
Betapa banyaknya mungkin keburukan kalian sampai kalian takut kami mengetahuinya, sampai sebuah poslansia yang amat kecil pun harus seperti itu kalian tutupi!!
Parahnya lagi, ia mengungkit-ngungkit bahwa sudah banyak mahasiswa yang datang seperti saya dan mereka pun bawa batik atau baju sebagai ucapan terimakasih. Bobroknya mental pemimpin ini!!Belum lagi cercaannya kepada petugas puskesmas dan cerita kewenangannya untuk menandatangani dalam mencairkan dana jalan petugas puskesmas.
Risihnya melihat tingkahnya, sayapun mulai mempersiapkan diri untuk meninggalkannya dan menuju rumah tempat poslansia. Inilah kondisi Indonesia, dipenuhi oleh pemimpin yang tak punya integritas!! Maka, tunggu apalagi? Kalian harus bergerak, memberikan upaya terbesar untuk mereduksi tindakan tak bermoral itu. Dan kalian, kita sebagai mahasiswa apakah akan mengukir cerita yang sama? Atau menjadi orang yang sama seperti cerita di atas. Harapan untuk memperbaiki itu tak kan henti, meski kau tak percaya, AKU TERUS PERCAYA DAN BERUSAHA!! SAMPAI HABIS WAKTUKU!!