Senin, 30 Juli 2012

Yang Tak Menyenangkan, Sangat Membahagiakan..

Malam ke-10 Ramadhan..
Setelah waktu istirahatku lebih banyak dari biasanya, ku buka laptop dan melihat dunia..setelah sekian lama rasanya hanya berkutat pada harga sembako, makan, tidur..

Masa liburan tentu menjadi agenda yang sangat menyenangkan untuk kebanyakan orang, berbagai acara telah disiapkan untuk menghabiskan waktu liburan. Siapa yang tidak berbahagia, libur selama kurang lebih 1 bulan, bebas dari agenda rutin pergi ke kampus, syuro, pekerjaan kos dan moment sedikit mengkerutkan kening jikalau uang kiriman(malu bilangnya) sudah hampir sekarat..

Ada yang merencanakan akan menghabiskan film yang telah dibeli, bertekad menamatkan buku-bukunya, jalan-jalan, berwirausaha mungkin sampai yang paling luar biasa..menghafal Al-Qur'an^^
Sama halnya dengan kebanyakan sahabat lainnya, aku pun memiliki beberapa planning liburan..seperti haruus lancar mengendarai motor, hafalan Qur'an 2 juz, ibadah yang konsisten, ikut program tahsin,membuat tulisan , menamatkan beberapa buku.. wah banyak deh...selagi muda buanyak banget yang "ingin" dilkukan. Yap disinilah penyakit aku, a good planner but poor action..sedikit yang terrealisasikan..
Karena memang kondisinya lebih menantang, dimana aku harus mampu menyelipkan planningku dalam agenda wajibku, Birrul walidain...membantu menjaga warung di rumah..

Lingkungan rumah merupakan lingkungan pendatang, dimana lingkungannya sepi banget, kurang kekeluargaan antar warga dan kegiatan masyarakat tak hidup.. Ramadhan pun berlalu tanpa ada kegiatan istimewa di bulan Ramadhan..Huaa gemasnya bukan main..Apalagi untuk terawih tak terasa khidmat,,
Sedihnya aku tak merasakan semangat Ramadhan, nuansa berlomba-lomba dalam kebaikan dan kenikmatan bulan Ramadhan dalam hiruk pikuk manusia yang berangkat ke masjid berbondong-bondong..

itulah ujiannya...

Tak hanya liburan kali ini, liburan sebelum-sebelumnya pun sama, semenjak SMP masa liburan aku habiskan untuk membantu orang tua menjaga warung. Bedanya, ketika dulu SMP aku membantu menjaga warung grosir ayah di pasar gunung batu yang sudah ada beberapa anak buah disana, jadi aku lebih banyak sebagai kasir..hehe. Dan ketika SMP dulu aku sering cemberut karena di suruh ke pasar gunung batu, padahal aku ingin merasakan liburan seperti teman-teman yang lainnya.. Tapi tetap aku gak mau jadi anak durhaka, walaupun cemberut dan bertingkah aku tetap pergi..

Sedangkan sejak SMA dan sekarang aku harus membantu ibu menjaga warung di rumah..kebetulan toko grosir ayah sudah tutup, jadi semua kebutuhan dari warung di rumah..ditambah lagi ada cicilan mobil..Jadi, cari rezeki lebih ekstra giat...Ibu dan ayah jualan sayur di rumah jadi  jam setengah empat sudah belanja ke pasar..Sangat-sangat melelahkan, tapi itulah kekuasaan Allah, ibuku begitu kuat..
Aku selama libur di warung tapi hanya sebagai yang "membantu" ibu di warung, itu pun aku bangun tidak secepat ibu..tapi siangnya tetap aku tidak kuat kalau tidak istirahat..Jadi bisa dibayangkan bagaimana lelahnya..Tapi ibu selalu kuat, dibalik tubuhnya yang tak setegap dulu, mahkotanya yang semakin putih, tubuhnya yang tak lagi kencang, tapi beliau lebih kuat.

Menjaga warung, bertemu berbagai watak, sikap dan perilaku banyak orang..
Mulai dari yang sabar menanti, tak sabar menunggu gilirannya dilayani, cerewet dengan wadah, suka menawar, yang suka bercanda, menggosip di warung, orang setengah waras yang belanja,  sampai yang lucu yaitu anak-anak yang sedang jajan^^ semuanya menjadi nano-nano yang manis asam asin tapi jadi rame rasanya..

Untuk teman-temanku yang merasa liburannya hilang karena harus membantu orang tua...
lagi-dan lagi kembali kita ingatkan diri kita, bahwa apa yang kita lakukan adalah bagian dari perintah-Nya, birrul walidain yang tentu menjadi bagian dari bentuk kecintaan kita kepada-Nya..
memang saat menjalaninya terasa lelah, jenuh, menjengkelkan atau ada bisikan-bisikan "ngapain sih kamu kerja-kerja begini? masih muda tau, harusnya hepi-hepi.." langsung tepiskan saja karena itu bukan dari hati-mu..tapi syaiton, hawa nafsu lah yang mengganggumu. So, jalan terusss, luruskan niat, jadikan indah hari-hari kita...

Taukah dari rutinitas  liburan menjaga warung aku jadi belajar banyak hal :
 menahan emosi, bagaimana bersikap terhadap banyak orang, mengambil keputusan, melihat semua orang itu sama(kan kalau ada yang belanja statusnya semua pembeli, gak tau tuh mana pembeli yang pejabat, dokter, hakim, tukang becak dll semua dilayanin sebagai pembeli), bagaimana berjualan atau strategi berbisnis, bagaimana kita bisa meyakinkan dan mempengaruhi orang lain dan belajar banyak hal dari berbagai macam pembeli...

Poin penting yang ingin disampaikan selain hal di atas
"ketika jadi pembeli, jadilah pembeli yang baik..tak menawar terlalu rendah, bersikap sopan dan santun meski pembeli adalah raja, sabar dan tak masalah kan kalau pembeli juga membahagiakan penjual seperti memberikan senyuman begitu...bukan cuma protes.."
Jadi belajar untuk menjadi pembeli yang baik^^


Di kamarku@BOGOR