Selasa, 24 Maret 2015

ACEH

Menjalani hari ke-2 di lhoksukon, memiliki kesan tersendiri. Tinggal di salah satu wisma, yg cukup nyaman namun mmg lingkungan yang kurang mendukung. Hotel tdk dekat dengan pemukiman ramai masyarakat berkumpul sehingga menetap di kamar menjadi pilihan.
Setelah menghubungi beberapa orang, bersyukur ada uluran tangan yang menyambut kami. Seorang gadis yang merupakan penduduk asli lhoksukon datang berkunjung dan kami pun berbincang-bincang. Setelah percakapan kami mengenai maksud.dan tujuan kami mendatangi lhoksukon, kaki ini pun melangkah menuju rumah iin.Selama perjalanan, kuperhatikan dengan seksama lingkungan sekitar. Seketika terlihat banyak anak-anak yang sedang bermain, nampaknya PHBS perlu menjadi perhatian. Setelah itu aku masuk ke rumah membantu iin yang sedang mempersiapkan acara maulid. Dipersiapkan 5 kotak untuk dibawa ke masjid, masing2 kotak terdiri atas nasi yang diberi garam dan dibungkus khusus, ayam dan lauk pauk yang dibungkus plastik, buah, krupuk dan minum. Makanan yang lengkap.
Tak ingin ketinggalan, maka kami pun pergi ke masjid bada magrib. kami pun melihat ternyata sdh dipadati banyak orang. Acara pun dimulai, ceramah dan dilanjut dengan zikir. Ceramah dicampur antar bahasa indonesia dan aceh, sehingga kurang mampu memahami makna ceramah tersebut.
Merasa terkesan dengan budaya membawa makanan dan usai acara selesai dilanjutkan dengan membagikan makana dan makan bersama-sama. Jadi intinya adalah saling tukar menukar makana.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar